Fakfa-fakta Kayu Pinus yang Jarang Diketahui
Fakta kayu pinus - Dari sekian banyaknya jenis kayu untuk kebutuhan konstruksi ringan dan interior, kayu pinus menjadi salah satu yang paling populer.
Hal itu bukan tanpa alasan, karena kayu pinus mengusung warna cerah, bertekstur halus, serta harganya yang cenderung murah.
Nah, secara kebetulan juga pada ulasan kali ini akan memberikan berbagai fakta menarik seputar kayu pinus.
Tanpa banyak panjang lebar lagi, yuk simak langsung ulasannya di bawah ini.
4 Fakta Kayu Pinus
1. Termasuk Tipe Kayu Lunak
Meski termasuk tipe kayu lunak, namun bukan berarti juga bahwa kualitas Kayu Pinus rendah.
Ya, istilah kayu lunak merujuk pada jenis pohonnya yang berasal dari kelompok konifer.
Secara fisik, Kayu Pinus mempunyai serat lurus dengan tekstur yang relatif halus, sehingga membuatnya mudah dipotong, dibentuk, dan diolah.
Keunggulan Kayu Pinus terdapat pada proses pemotongannya yang lebih cepat, pemasangan paku dan sekrup lebih mudah, serta risiko pecah yang cenderung kecil dibandingkan dengan jenis kayu keras.
Dengan karakteristiknya, tentu Kayu Pinus sangat cocok digunakan untuk kebutuhan rangka ringan, papan interior, furniture sederhana, dan sebagainya.
Akan tetapi, Kayu Pinus tidak terlalu tahan terhadap tekanan berat karena merupakan tipe kayu lunak.
Itu sebabnya, mengapa Kayu Pinus tidak direkomendasikan untuk penggunaan konstruksi skala besar dan berat.
Baca juga: Jenis Kayu Murah di Indonesia
2. Warna yang Cerah
Secara visual, Kayu Pinus mengusung warna cerah seperti putih kekuningan hingga cokelat muda.
Nah, karena warna cerah inilah yang membuatnya terkesan bersih, hangat, dan natural yang cocok untuk kebutuhan dekorasi interior.
Meski pola seratnya tidak sekompleks jenis kayu keras, justru kesederhanaan Kayu Pinus yang menjadi daya tarik tersendiri.
Serat kayunya yang halus dan rata, sehingga membuat hasil finishing terkesan lebih rapi dan bersih.
Bahkan Kayu Pinus juga bisa difinishing dengan cat warna solid atau transparan seperti clear maupun melamine.
Disisi lain, Kayu Pinus memiliki kemampuan yang mudah menyerap warna cat dan bahan pelapis.
Tentu saja hal ini dapat memberikan fleksibilitas dalam desain interior, karena warna serta tampilan kayunya bisa disesuaikan dengan konsep ruangan.
Melalui perawatan yang tepat, tampilan Kayu Pinus terlihat lebih menarik dan awet.
3. Mengandung Getah Alami
Getah alami pada kayu pinus berperan sebagai pelindung alami dari serangan hama dan penyakit.
Akan tetapi, dalam penggunaan material bangunan maupun furniture, getah tersebut bisa menimbulkan masalah tersendiri.
Apabila Kayu Pinus tidak melalui proses pengeringan dan pengolahan dengan baik, maka getahnya bisa keluar permukaan kayu, terlebih ketika terkena paparan panas.
Tentunya kondisi ini akan mengganggu tampilan finishing sekaligus membuat permukaan kayu terasa lengket.
Oleh karenanya, proses pengeringan wajib dilakukan sebelum Kayu Pinus digunakan.
Untuk mengurangi kadar getahnya, biasanya Kayu Pinus akan dilapisi dengan sealer maupun lapisan dasar sebelum finishing akhir.
Melalui perlakuan yang tepat, risiko keluarnya getah bisa diminimalisir dan tampilan Kayu Pinus tetap terjaga.
4. Sering Dianggap Jati Belanda
Fakta berikutnya dari Kayu Pinus yang menarik untuk dibahas, yakni sering dianggap sebagai kayu jati belanda.
Meski dianggap sama, sebenarnya ada faktor yang menjadi pembeda antara Kayu Pinus dengan jati belanda.
Kayu pinus berasal dari pohon pinus asli, sedangkan jati belanda berasal dari bekas penggunaan peti kemas atau palet.
Dengan kata lain, istilah jati belanda merujuk pada bekas penggunaan peti kemas dari kayu pinus dan bukan nama jenis kayunya.
Baca juga: Kayu Jati Perhutani Vs Jati Kampung
Demikianlah penjelasan singkat mengenai fakta-fakta menarik kayu pinus, sehingga bisa anda jadikan sebagai bahan penambah wawasan.





.png)
